image







LACTATION

The young are suckled once daily and then for only about 5 min. The doe produces up to 280 g/d of milk containing about 3 MJ of gross energy.  Lukefahr dkk. (1981a) reported average production of 180 g/d for New Zealand White does during the first three weeks of lactation, with a peak yield of 228 g/d. It can be calculated that the doe will need about 32 g/d of additional protein of high biological value to meet the needs of peak lactation. Lebas (disitasi oleh Cheeke dan Patton, 1981) suggested that the diet contain per kg: 180 g crude protein, 7.5 g of lysin, and a DE of 11.3 NJ. This would represent a daily intake of about 400 g during the first three weeks of lactation the doe is in negative energy balance  (Partridge dkk. 1983). She was thus providing nutrients and particularly energy from her body tisssue reserves during most of lactation even though the doe was gaining weight during this time. 
"Anak-anak kelinci hanya menyusui 1 x sehari selama kurang lebih 5 menit. Induk kelinci menghasilkan air susu sampai sebanyak 280 g/hari, yang mengandung sekitar 3 MJ energi kasar. Lukefahr dkk. (1981a) melaporkan rata-rata produksi air susu New Zealand White adalah 180 g/hari selama 3 minggu pertama masa laktasi, dengan puncak produksi sebesar 228 g/hari. Dari hasil ini dapat dihitung bahwa seekor induk kelinci membutuhkan tambahan protein yang bernilai biologis tinggi sebesar  32 g/hari untuk memenuhi puncak laktasi. Lebas (disitasi oleh Cheeke dan Patton, 1981) menganjurkan agar per kilogram ransum mengandung: 180 g protein, 7.5 g lysin dan DE sebesar 11.3 MJ. Jumlah ini akan mewakili konsumsi harian sebesar 400 g selama 3 minggu laktasi. Namun ternyata bahkan dalam kondisi nutrisi yang optimum, setelah minggu pertama laktasi, induk kelinci  keseimbangan energi yang negatif (Partridge dkk. 1983). Oleh karena itu, induk kelinci akan menyediakan zat-zat gizinya, terutama energi dari cadangan jaringan tubuhnya selama hampir seluruh masa laktasi meskipun induk kelinci memperoleh tambahan berat badan selama masa itu."
Sumber: 'Potensi Ternak Kelinci Sebagai Penghasil Daging', Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan (1984)

Artikel Terkait:

lintasberita

0 komentar:

Posting Komentar