image







Bangsa dan Mutu Daging Kelinci

                Ada dua bangsa kelinci komersial yang paling umum yaitu New Zealand White dan California. Hasil silangan dari kedua bangsa ini disebut White Pearl (California jantan x New Zealand White betina). Kelinci-kelinci pedaging ini dapat mencapai berat 2 kg pada umur 8 minggu dengan tingkat pertumbuhan sebesar 40 g per hari. Hasil karkasnya antara 50-60% dari berat hidup. Bangsa-bangsa kelinci yang lain dari hasil silangannya masih sedang dipelajari (Ourharyoun dan Poujardieu, Lukehfar dkk. 1980, 1981a), terutama dalam penggunaan kelinci jantan tipe besar yang disilangkan dengan induk dari bangsa yang lebih kecil.
            Di Indonesia terdapat bangsa kelinci lokal yang lebih kecil dari kelinci impor. Meskipun kelinci-kelinci lokal ini memiliki laju pertumbuhan yang lambat, mungkin ada gunanya untuk menyilangkan bangsa kelinci lokal ini dengan bangsa lain untuk mengembangkan kelinci yang tahan penyakit dan mempunyai toleransi terhadap panas.
            Jumlah anak kelinci dari seekor induk (litter size) biasanya 8-10, tetapi tingginya derajat kematian (mortalitas), kurang lebih 25%, menyebabkan hanya 5-6 ekor anak kelinci yang hidup waktu disapih. Penyapihan biasanya dilakukan pada umur 3-5 minggu. Dalam praktek komersial seekor induk dapat dikawinkan kembali 10-15 hari setelah melahirkan. Seekor jantan dapat digunakan untuk melayani 10 ekor induk.
Air susu induk kelinci biasanya mengandung 120 g protein dan 155 g lemak per kg, dengan puncak produksi antara 12-28 hari masa laktasi dan berhenti berproduksi setelah 45 hari. Komposisi air susu berubah dengan tingkat laktasi. Lebih banyak lemak (186 g) dan protein (125 g) yang diproduksi sesudah 4 minggu laktasi (Partridge dkk. 1983).
Daging kelinci yang dapat dimakan mengandung lemak sebesar 75 g/kg dan sebagian besar dalam bentuk lemak tidak jenuh, dengan kandungan kolesterol sebesar 1,39 g/kg. Kandungan energi dan protein karkas dapat berubah karena tingkat pertumbuhan atau karena rasio komposisi bahan pakan dalam ransum (Fraqa dkk. 1983). Kelinci yang lambat tumbuhnya mengandung protein tinggi dan rendah kadar lemaknya dibandingkan dengan kelinci yang cepat tumbuhnya. Pengujian rasa daging kelinci di Amerika menunjukkan bahwa daging kelinci dapat diterima dengan baik, walaupun hamburger yang mengandung daing kelinci sedikit kurang disukai dibandingkan dengan hamburger yang mengandung daging sapi atau campuran daing sapi dengan daging kelinci (50:50) (Rao dkk. 1979).
Berat karkas kelinci (5%) umumnya 50% dari berat hidupnya (W) dan dapat dihitung dari rumus (Lukefahr dkk. 1981b):
41.6 + 6.09 W
Jadi bila berat hidup kelinci = 2 kg, maka berat karkasnya adalah
= 41.6 + 6.09 x 2 = 53.7%
Berat daging yang dapat dimasak (kg) dari berat hidup (W) dan lebar pinggul (L, cm) adalah:
-0.24 + 0.318 W + 0.023 L
Sumber: Potensi Ternak Kelinci Sebagai Penghasil Daging, Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan (1984)


Artikel Terkait:

lintasberita

0 komentar:

Posting Komentar