image







Berbagai Pertimbangan Sosial Ekonomi dalam Usaha Ternak Kelinci Skala Kecil dan Menengah (1)

ABSTRAK

Ternak kelinci mempunyai keunggulan biologis dibandingkan hewan lain sebab dapat dikawinkan setiap saat setelah mencapai dewasa, mempunyai banyak anak, jarak beranak yang lebih pendek dan pertumbuhan yang cepat. Sebagai tambahan, keunggulan ekonomi usaha ternak kelinci skala kecil dan menengah adalah: (i) memerlukan modal investasi dan modal kerja yang kecil;(ii) memerlukan luasan lahan yang sempit; (iii) dapat memanfaatkan limbah pertanian dan industri; (iv) menghasilkan daging secara efisiesn; dan (v) hasil produksi yang bervariasi seperti daging, kulit dan bulu, pupuk organik dan hewan kesayangan. Selanjutnya, daging kelinci cocok dengan gaya hidup orang modern yang memilki protein tinggi (20,8%), lemak rendah (10,2%), energi rendah (7,3 MK/kg energi) dan kolesterol dan garam yang rendah dibandingkan dengan daging lainnya terutama daging sapi, daging domba/kambing dan daging babi. Namun demikian, usaha peternakan kelinci di Indonesia mempunyai hambatan antara lain tidak semua penduduk Indonesia menyukai daging kelinci dan pada saat ini komoditas kelinci tidak menjadi program prioritas pemerintah. Kampanye makan daging kelinci berskala nasional perlu dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Pengembangan produk yang berasal dari daging kelinci sedang berlangsung di Indonesia seperti sesis, nugget, corned, bakso dan burger. Penyuluhan tentang cara peternakan kelinci yang beik perlu ditingkatkan. Analisis sosial dan ekonomi usaha ternak kelinci skala kecil dan menengah menunjukkan bahwa kegiatan ini dapat menjadi usaha yang sangat menjanjikan bagi peternak kecil sehingga dapat digunakan sebagai alat pengentas kemiskinan, parbaikan status gizi keluarga dan mengurangi pengangguran di daerah pedesaan dan perkotaan. Penyediaan bibit dan pakan yang berkualitas baik dan pencegahan dan pengobatan penyakit yang sering menyerang kelinci merupakan langkah utama dalam pengembangan usaha peternakan kelinci skala kecil dan menengah agar menjadi kegiatan yang menguntungkan dan berkelanjutan. Sebagai kasimpulan, usaha ternak kelinci skala kecil dan menengah mempunyai peranan penting dalam menghasilkan daging merah, mengurangi tingkat pengangguran di daerah pedesaan dan perkotaan, meningkatkan kesejahteraan peternakan dalam hal ini peningkatan pendapatan dan perbaikan gizi keluarga. Usaha ternak kelinci skala kecil dan menengah dapat merupakan sumber pendapatan harian bagi peternak dari hasil penjualan berbagai macam produk seperti kelinci dewasa untuk dipotong, anak dan kelinci dewasa sebagai hewan kesayangan, kulit dan bulu untuk suvenir dan kerajinan tangan dan kotoran dan urin sebagai pupuk organik. Penggabungan usaha ternak kelinci skala kecil dan menengah dengan tanaman seperti hortikultura, tanaman pangan, kehutanan dan perikanan menghasilkan keuntungan dari pupuk organik dari peternakan kelinci dan pakan kelinci yang melimpah dari hasil samping pertanian sehingga dapat meningkatkan produksi ternak kelinci dan usaha pertanian sekaligus dan mengurangi limbah pertanian dari sistem "zero waste".

Sumber: Socio-EconomicConsideration in Small And Medium Rabbit Farming oleh Tjeppy D. Soedjana dalam International Conference on Rabbit Production 24-25th July 2007, Indonesian Centre for Animal Research and Development. Bogor-Indonesia (2008)


Artikel Terkait:

lintasberita

0 komentar:

Posting Komentar