image







Pakan Hijauan dan Serat Kasar

Walalupun kelinci kurang mampu mencerna serat kasar dengan efisien, namun ternyata serat merupakan zat gizi pakan yang essensial untuk kehidupan kelinci, terutama untuk mengurangi enteritis (Cheeke dan Patton, 1978; Grobner dll. 1983). Namun pengamatan yang dilakukan akhir-akhir ini menyatakan bahwa tingkat serat kasar yang tinggi (22%) dapat menyebabkan enteritis mukosa (Patton dan Cheeke, 1981). Jerami lucerne atau bungkil lucerne merupakan hijauan yang banyak digunakan untuk ransum kelinci di Amerika Serikat dan kelinci mampu tumbuh dengan tingkat 36 g/hari pada ransum yang mengandung 90% bungkil lucerne (Cheeke,, 1981). Namun ada juga bahan pakan lain (Evans dkk, 1983) seperti, bungkil safflower yang memberikan response yang sama baiknya dengan bungkil lucerne pada jumlah 600 g/kg rannsum, pada masa laktasi dan pertumbuhan (Harris dan Johnson, 1979).

Pengujian terhadap beberapa hijauan dari daerah tropis yang telah dikeringkan menunjukkan bahwa hijauan tersebut dapat digunakan pada tingkat 40% dalam ransum kelinci yang sedang tumbuh (Harris dkk. 1981). Bahan pakan utama dalam ransum pertumbuhan adalah jagung 350 g, bungkil kedele 160 g dan molases 50 g untuk setiap kg ransum. Tingkat pertumbuhan dan efisiensi penggunaan pakan yang baik dihasilkan pada ransum yang mengandung Desmodium distortum (Spanish clover) dan Macroptilium lathyroides. Sebaiknya pucuk-pucuk daun singkong, Cassiatora dan daun kecipir (Phosohocarpus tetragonolobus) memberikan hasil yang lebih rendah. Umumnya daya cerna protein dari pakan berhijauan tinggi, pada kelinci adalah sebesar 65-75%. Daya cerna (apparent digestibility) serat (ADF) dan dinding sel sangat bervariasi. sering juga hanya terdapat sedikit perbedaan dalam daya cerna dari 2 fraksi serat ini, yang oleh karena itu diduga bahwa hemiselulosa mungkin tidak dicerna dalam jumlah yang cukup besar. Harris dkk. (1981) menunjukkan dari data ini bahwa efisiensi penggunaan pakan berkorelasi negatif dengan ADF, tetapi berkorelasi positif dengan protein dari pakan.

Sumber: Potensi Ternak Kelinci Sebagai Penghasil Daging, Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan (1984)


Artikel Terkait:

lintasberita

0 komentar:

Posting Komentar