image







STRATEGI BISNIS: 14 Kiat Agar Usaha Kecil Sukses

 
Memiliki usaha sendiri adalah impian banyak orang. Apalagi, enterpreneurship belakangan ini cukup berkembang di Indonesia. Berbagai pelatihan pun menjamur, menawarkan kiat-kiat usaha kecil sukses. Pengusaha baru bermunculan, sebagian mampu bertahan dan tidak jarang yang berguguran. Sah saja hukumnya jika kita mengikuti pelatihan dan training motivasi enterpreneur karena akan membuka wawasan lebih luas tentang peluang usaha, manajemen perusahaan, dan jaringan multisegmen yang akan memberi efek sangat positif. Tetapi jika kita mengharapkan usaha kita akan sukses karena training dan pelatihan tersebut, kita salah besar. 
Tidak ada yang menjamin kesuksesan usaha kita, kecuali diri kita sendiri. Training dan pelatihan hanya sebagai spirit awal saja bagi kita. Berikut ada 14 kiat sukses bagi usaha kecil yang bisa kita pelajari: 
1. Mulailah dari Kesenangan Pribadi Carilah usaha yang memang dekat dengan kesenangan atau kemampuan pribadi. Kemampuan itu adalah modal kita yang pertama. Kita bisa merenungkan, apa saja yang kita kuasai dan mampu kita kerjakan dengan baik. Kemampuan ini akan berkembang terus, dan kita yang tahu seluk-beluknya. Setiap usaha punya kerumitan dan masalahnya sendiri. 

2. Pelajari Dengan Seksama Bidang Usaha yang Akan Kita Geluti Banyak orang jahat di dunia ini. Namun, kita jangan khawatir karena orang baik pun tidak sedikit jumlahnya. Kita hanya perlu mengenali siapa mereka. Oleh karena itu, sebelum menerjuni sebuah usaha, kita perlu memahami karakteristik usaha tersebut agar tidak menjadi korban orang jahat yang memanfaatkan ketidaktahuan kita. Hal-hal yang harus kita pelajari dan mengerti di antaranya sebagai berikut: a. Bagaimana proses produksinya? Carilah informasi sebanyak-banyaknya untuk bisa kita pertimbangkan efisiensi biayanya. b. Siapa saja konsumennya? Carilah informasi mengenai segmentasi konsumen yang hendak kita bidik dan bagaimana menyampaikan informasi tentang usaha kita kepada mereka. c. Seberapa besar peluangnya? Buatlah perhitungan sederhana hingga detail mengenai peluang usaha tersebut. Dengan begitu, kita bisa cermat memperhitungkan struktur permodalan, regulasi keuangan, dan omset yang mungkin kita capai.

3. Susunlah Rencana Usaha Perencanaan usaha meliputi bagaimana kita mengkonsep detail usaha kita, struktur permodalan, aspek-aspek teknis, dan manajemen pengelolaan usaha. Buatlah rencana tersebut dalam buku khusus. Susunlah langkah-langkahnya dengan sistematis. Buatlah target yang realistis, tidak terlalu mudah dan tidak pula muluk-muluk. Perencanaan yang baik akan menjadi panduan kita untuk mengelola suatu usaha. 

4. Mengukur Peluang dari Usaha Baru Kita dapat mengukur peluang dari usaha baru yang akan kita buat. Semua usaha baru dimulai karena ada kebutuhan. Setelah kita mengidentifikasi adanya kebutuhan, barulah ada pasar yang potensial. 

5. Lakukan Uji Coba Jika memungkinkan, lakukan uji coba terhadap produk yang akan kita kembangkan. Uji coba berfungsi untuk mengetahui minat konsumen, hal-hal non-teknis yang kadang tidak terpikirkan, dan berbagai hal lain yang akan semakin menajamkan rencana usaha yang telah kita susun. Uji coba juga memungkinkan kita menghimpun kritik dan saran, mengetahui kekurangan produk untuk kita perbaiki, dan mengetahui kelebihannya untuk bisa kita maksimalkan. 

6. Ciptakan Keunikan untuk Menarik Perhatian Image yang baik tentu saja berpengaruh terhadap respon konsumen. Seringkali citra baik suatu produk baru didapat setelah proses bertahun-tahun. Oleh karena itu, di awal usaha, setiap produk harus mampu mencuri perhatian konsumen. Kita harus menciptakan keunikan untuk mencuri perhatian. Namun, keunikan tersebut tetap harus bercitra positif. Keunikan itu bisa diaplikasikan dalam bentuk merek, cara pengemasan, cara penyajian, servis purna layanan, dan sebagainya.

7. Jangan Menunda-nunda dan Jangan Terburu-buru Penyakit yang sering dialami masyarakat kita adalah menunda-nunda tindakan saat kesempatan terbuka. Tentu saja, ini tidak baik sebab kesempatan tidak datang dua kali. Oleh karena itu, bangkit dari kemalasan dan memutus rantai penundaan adalah langkah yang harus dilakukan untuk meraih sukses. Namun, bukan berarti kita boleh terburu-buru. Semua harus dilakukan dengan cermat, dimulai pada saat yang tepat, direncanakan dengan baik dan maksimal. 

8. Siapkan Diri untuk Berkompetisi Kompetisi adalah sesuatu yang mutlak kita hadapi dalam proses usaha. Oleh sebab itu, kita harus siap dengan kompetisi tersebut. Mulailah dari rancangan produk yang mampu bersaing, mental enterpreneur yang kuat dan tahan banting, serta kemampuan memperbarui ide dengan hal-hal baru yang lebih baik. Jika memungkinkan, ubahlah lawan menjadi kawan. Ubahlah persaingan menjadi mitra, minimal bangunlah iklim persaingan yang sehat. 

9. Bersaing dalam Kualitas, bukan Harga Banyak usaha gulung tikar karena menyikapi persaingan dengan cara menurunkan harga. Jangan terprovokasi dengan iklim tersebut. Bersainglah dengan meningkatkan kualitas, bukan menurunkan harga. Memang, pada akhirnya, harga memiliki pengaruh sangat kuat dalam persaingan. Namun, jika harga menjadi bagian utama persaingan, itu tidak tepat. Menurunkan harga membuat kita harus menurunkan kualitas. Kualitas yang buruk membuat konsumen menjauh. Sementara kualitas yang baik, membuat konsumen ikhlas jika harganya sedikit mahal. 

10. Jadikan Konsumen Sebagai Mitra, Bahkan Konsultan Mungkin kita sering mendengar istilah “Pembeli adalah raja.” Mereka harus kita layani sebaik-baiknya. Akan lebih baik jika bisa kita jadikan mitra. Bahkan, konsultan. Jangan segan-segan meminta pendapat mereka mengenai produk. Selain mendapat masukan berharga, cara semacam ini berfungsi membangun keterikatan. Mereka akan “merasa memiliki” produk tersebut. 

11. Pertimbangkan Lokasi dan Tata Letak dengan baik Untuk usaha kecil dalam bidang penjualan, promosi terbaik adalah lokasinya. Tata letak pabrik dan toko yang baik akan mempermudah kemampuan produksi.

12. Kemaslah Promosi Dengan Baik, Elegan, dan Tidak Norak Promosi yang dikemas baik akan menaikkan citra produk. Bicara masalah promosi, sama sekali tidak bicara masalah kuantitas, tetapi kualitas. Promosi yang baik adalah tepat sasaran. Jangan sampai, promosi justru membuat konsumen terganggu. Promosi bisa dilakukan dengan membuat pamflet kecil yang disebarkan ke masyarakat, kartu nama yang disisipi informasi produk, keikutsertaan dalam event yang melibatkan massa sesuai pangsa pasar yang dibidik. Sesuaikan bahasa, desain, dan cara penyampaiannya dengan target tersebut. 

13. Internet Marketing Saat ini, internet telah menjadi bagian kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia. Kita bisa memasarkan produk melalui internet dengan membuat blog, web, dan banner iklan. Keikutsertaan dalam jejaring sosial juga sangat membantu penyebaran informasi. Bahkan, citra suatu produk bisa dibangun dengan cara tersebut. Jadi, kesertaan kita dalam jaringan internet marketing dan bisnis online adalah sebuah terobosan. 

14. Mencari modal atau partner Jika tidak punya modal sendiri, maka kita perlu mencari kerjasama dengan orang lain. Disarankan kita harus berhati-hati dalam masalah administrasi keuangannya, karena banyak kasus penipuan. Banyak partner yang curang atau nakal. Jika kita hanya punya kemampuan, misalnya, ada kemungkinan partner kita akan “menendang” kita keluar begitu dia dan anak buahnya menguasai keahlian yang diperlukan tersebut. Kita perlu menempatkan orang yang kita percaya untuk mengawasi keuangan, kalau bisa kita tangani sendiri soal uang ini. Selalu berhati-hati agar tidak ditipu orang. 

Sumber artikel: anneahira.com, forumwirausaha.com, dan redaksi Sumber gambar: forumwirausaha.com
Read more!
lintasberita

Pembentukan Kelompok Tani Ternak


Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah paradigma pembangunan yang berkeadilan di mana arah pembangunan berpusat pada rakyat sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas ke arah kemandirian. Dalam pemberdayaan masyarakat, sangat diperlukan peranserta aktif masyarakat. Dalam paradigma ini peran individu bukan sebagai obyek melainkan sebagai pelaku (subyek) yang menetapkan tujuan, mengendalikan sumberdaya, dan mengarahkan proses yang mempengaruhi kehidupannya. Strategi yang digunakan dalam pemberdayaan masyarakat adalah dengan melakukan penguatan kelembagaan yang merupakan sebuah kegiatan dalam rangka memberdayakan masyarakat petani peternak agar mau dan mampu secara mandiri berperan serta dalam pengelolaan dan pelestarian ternak untuk meningkatkan kesejahteraannya. 

Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan pembentukan kelompok-kelompok tani mandiri. Dengan pendekatan kelompok tani yang mandiri banyak manfaat yang akan dipetik oleh masyarakat. Pendekatan kelompok yang “mandiri” dianggap penting karena disini masyarakat dibina untuk berkelompok yaitu agar mereka memiliki wadah untuk berorganisasi dan bersosialisasi. Kelompok ini akan berfungsi sebagai kelas belajar, wahana bekerjasama, dan unit produksi. 

Tidak semua masyarakat petani mempunyai keinginan untuk membentuk kelompok. Hal ini tergantung pada tingkat kebutuhan para petani tersebut. Untuk itu sebelum mengajak para petani agar mau membentuk kelompok, terlebih dahulu para penyuluh perlu memahami karakteristik masyarakat setempat (local specific). Pemahaman terhadap masyarakat merupakan awal dari keseluruhan kegiatan penyuluhan. Tanpa adanya pemahaman terhadap masyarakat yang akan diberdayakan, sangat sulit bagi penyuluh keternakan untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan.

Tahap Memulai (Initiating), merupakan usaha-usaha yang sangat awal yang dilakukan oleh penyuluh keternakan dalam menginformasikan dan memperkenalkan “apa sebenarnya kelompok itu”, “apa keuntungan dan kerugian bekerja dalam kelompok”, dan lain sebagainya. Tujuannya adalah agar petani sadar (aware) dan tergugah minatnya (interest) dan terbuka wawasannya (understanding). Tahap ini sangat berkaitan dengan persepsi dan kesan para petani terhadap informasi yang disampaikan kepada mereka sehingga diperlukan kecermatan dan kehatian-hatian dalam mengemas dan menyampaikan infomasi. Informasi harus menyentuh dan diharapkan mampu menjawab keinginan dan kebutuhan masyarakat. Pada tahap ini, selain kemasan pesan yang tepat dan benar, sosok sang penyuluhpun dapat menjadi faktor yang mempengaruhi keberhasilan menggugah kesadaran masyarakat tentang pentingnya kelompok. Untuk itu, penyuluh keternakan harus dapat menampilkan diri sebagai sosok yang dapat dipercaya (trust) dan mampu menarik rasa suka masyarakat. 

Dalam upaya mengajak petani agar memiliki wadah kerjasama (kelompok), penulis mengajak pembaca untuk melihat pendapat dua orang ahli komunikasi, di mana pendapat keduanya “menurut penulis” dapat pula diterjemahkan ke dalam konteks penyuluhan. Knapp dan Vangelisti (1992) dalamInterpersonal Communication and Human Relationship menyatakan bahwa terdapat 5 (lima) tahapan agar proses hubungan antar manusia dapat menuju pada tahap kebersamaan/penyatuan. Apabila kebersamaanini diterjemahkan atau diperluas dalam arti kelompok, maka tahapan-tahapan tersebut dapat menjadi suatu proses bagi aktivitas tugas penyuluh keternakan dalam membentuk dan mengembangkan suatu kelompok masyarakat. 

Tahapan-tahapan tersebut adalah: 
Tahap Penggiatan (Intensifying), ditandai dengan adanya kecenderungan perubahan sikap. Artinya sebagian besar masyarakat tani merasakan sangat perlu dan setuju adanya wadah dalam mencapai tujuan mereka, maka penyuluh keternakan perlu secara terus menerus melaksanakan pendekatan kepada mereka melalui pertemuan-pertemuan baik yang dilakukan secara formal maupun informal, seperti berkunjung dari rumah ke rumah, mengadakan pertemuan di Balai Pertemuan Desa, ataupun kegiatan lainnya yang dapat memperkokoh minat serta keinginan masyarakat tani dalam membentuk wadah kelompok. Pada tahap ini, informasi-informasi yang penting yang dibutuhkan para petani diusahakan harus selalu tersedia. Dapat juga dengan melakukan kegiatan studi banding yaitu dengan mengajak beberapa petani yang menjadi tokoh masyarakat mengadakan kunjungan ke tempat yang memiliki kelompok tani maju yang dapat dijadikan contoh. 

Tahap Penjajagan (Experimenting), merupakan usaha mencari cara membangun keinginan para petani dengan melakukan pencarian terhadap kemiripan-kemiripan kebutuhan diantara para petani. Pada tahap ini, penyuluh keternakan diharapkan mampu menggali aspirasi masyarakat, mampu melihat hal-hal yang dinginkan oleh masyarakat, mampu mengidentifikasi faktor pendukung maupun faktor penghambat terbentuknya suatu kelompok. Dengan memperoleh informasi tentang apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, maka akan diketahui apakah masyarakat merasa butuh atau tidak akan adanya kelompok. Apabila masyarakat belum merasa butuh maka perlu dilakukan kembali penggugahan kesadaran atau kembali ke tahap awal (Initiating). Yang harus diperhatikan dan diusahakan oleh para penyuluh bahwa keberadaan kelompok harus merupakan keinginan dan kebutuhan yang datangnya dari masyarakat, untuk masyarakat, dan akan dikelola oleh masyarakat tani itu sendiri, jadi bukan merupakan paksaan atau pesanan pemerintah (top down). Pada tahap ini diperlukan pengetahuan yang mendalam tentang sistem sosial masyarakat, termasuk untuk memperkirakan akibat-akibat yang mungkin akan timbul dari terbentuknya kelompok. 

Tahap Pengintegrasian (Integrating), setelah semakin terlihat adanya perubahan yang kuat pada sikap dan perilaku petani, penyuluh keternakan kiranya perlu memfasilitasi masyarakat tani untuk mengadakan pertemuan-pertemuan formal. Pertemuan-pertemuan ini penting dalam rangka membangun kesepahaman dan kesepakatan tentang pentingnya kelompok tani sebagai kelas belajar, wahana bekerjasama, dan unit produksi. Diharapkan elemen-elemen yang terlibat dalam pertemuan ini adalah tokoh-tokoh masyarakat desa, Penyuluh keternakan, Pemerintah Desa, Badan Perwakilan Desa, dan bila perlu melibatkan pula LSM-LSM, dunia usaha dan pihak lainnya yang terkait. Dengan banyaknya pihak yang terlibat dalam dialog tersebut maka akan semakin banyak masukan dari berbagai sudut pandang yang dapat memperkaya dan memperkokoh kelancaran dan kesuksesan program kelompok apabila nantinya terbentuk, serta mempermudah pembinaan kelompok di masa mendatang. 

Tahap Pengikatan (Bonding). Dari pertemuan-pertemuan formal tadi maka dihasilkan suatu kesepakatan untuk membentuk suatu kelompok tani. Pada tahap ini, para petani mengikrarkan kesepakatan dalam sebuah kebersamaan atau kelompok kerja. Setelah kelompok terbentuk, maka dapat dilanjutkan dengan penyusunan struktur organisasi kelompok, program kerja, penentuan sekretariat kelompok, sumber dana kegiatan dan lain sebagainya demi kelancaran aktivitas kelompok dan kelangsungan hidup kelompok. 
www.kopnakci.blogspot.com
Read more!
lintasberita

Sepuluh Perusahaan Idaman

Sepuluh besar perusahaan idaman versi Warta Ekonomi mencerminkan reputasi besar dan kemampuan memberikan penghasilan yang besar. Inilah wajah perusahaan-perusahaan yang menyilaukan mata para pekerja itu.

Sejak lima tahun lalu, sembilan nama perusahaan di halaman-halaman berikut ini boleh jadi sudah sering Anda temukan dalam liputan “Perusahaan Idaman” sebagai tempat bekerja pilihan karyawan versi Warta Ekonomi. Sesuai peringkatnya, kesembilan perusahaan ini mendampingi PT Astra International Tbk. (sebagai peringkat pertama) dalam peringkat 10 Besar Perusahaan Idaman tahun 2006. Dari tahun ke tahun, mereka selalu berhasil menarik minat para responden survei Perusahaan Idaman yang tahun ini berjumlah 1.000 orang. Ada banyak alasan yang diberikan responden saat memilih Astra sebagai perusahaan yang paling diidamkan untuk tempat bekerja tahun ini (peringkat pertama). Akan tetapi, cuma ada tiga alasan utama. Pertama, Astra adalah perusahaan besar (27,56% responden yang memilih Astra mengatakan hal ini). Mereka menyebut banyaknya kantor cabang, luasnya jangkauan pemasaran produk, dan besarnya pangsa pasar untuk menunjukkan “kebesaran” Astra. Kedua, ada jenjang karier yang jelas di Astra (17,43%). Ketiga, Astra memberikan penghasilan yang lebih besar kepada karyawannya dibanding perusahaan sejenis lainnya (15,91%).

Alasan utama itu pula yang menjadi benang merah yang menyatukan Astra dengan sembilan perusahaan lainnya yang masuk dalam 10 Besar Perusahaan Idaman 2006. Yaitu, bahwa mereka dipilih oleh sebagian besar responden karena alasan utama yang sama, yaitu karena mereka adalah perusahaan besar, seperti karena banyaknya bidang usaha yang dimiliki, jaringan distribusi yang luas, omzetnya yang besar, dan lain-lain.

Mungkin saja Anda tidak sependapat dengan para responden. Akan tetapi, dalam tulisan profil berikut ini akan ditunjukkan keistimewaan yang dimiliki kesembilan perusahaan idaman itu (yang masuk dalam peringkat 10 Besar Perusahaan Idaman 2006 setelah Astra) dan bagaimana persepsi responden terhadap mereka. Sebab, bagaimanapun, perusahaan yang menjadi idaman tentulah telah melampaui proses panjang untuk meraih prestasinya itu.
Peringkat 2: PT Unilever Indonesia Tbk.
Tahu yang Karyawan Mau

Perusahaan consumer goods asal Belanda ini membuat banyak program supaya karyawan betah dan meningkat kinerjanya.

Tak perlu cerita panjang lebar untuk soal kejelasan jenjang karier karyawan di PT Unilever Indonesia Tbk. Awal karier seluruh direksi lokalnya saat ini sudah menjelaskan dengan sendirinya. “Mereka semua adalah hasil program Management Trainee (MT) kami,” ujar Josef Bataona, human resources director PT Unilever Indonesia Tbk. Bahkan, sambung Josef, 70% pimpinan Unilever dengan level di bawah direktur juga merupakan hasil program MT.

Artinya, mereka dahulunya adalah fresh graduate yang direkrut Unilever melalui program MT. Setelah itu, mereka mulai menapaki berbagai jenjang karier hingga akhirnya berhasil duduk sebagai direktur.

Dikaitkan dengan hasil survei Warta Ekonomi tentang Perusahaan Idaman sebagai tempat bekerja tahun 2006, alasan kejelasan jenjang karier di Unilever (6,09%) juga menjadi salah satu alasan utama mengapa sebagian besar responden memilih Unilever sebagai perusahaan idaman 2006 di peringkat kedua setelah Astra. Selain itu, responden juga memberikan alasan utama karena Unilever merupakan perusahaan besar (13,85%), memberikan gaji yang lebih besar dibanding perusahaan sejenis (13,02%), dan sangat memperhatikan kesejahteraan karyawannya (11,36%).

Menurut Josef, Unilever memang sangat memperhatikan kesejahteraan karyawannya. “Kami sadar karyawan memiliki banyak kebutuhan,” tutur Josef. Menurut dia, Unilever memiliki berbagai program balanced life yang bisa membuat karyawan betah bekerja dan meningkat kinerjanya.

Bagi karyawan pemula, masalah gaji dan fasilitas kerap menjadi prioritas kebutuhan. Untuk itu, Unilever berupaya menjaga fairness perolehan gaji mereka. Unilever juga memberikan berbagai bentuk penghargaan. Misalnya, untuk karyawan pemenang program Enterprise Award. Dalam program ini, karyawan diajak berkompetisi memberikan ide-ide kreatifnya untuk meningkatkan kinerja perusa¬haan. Penghargaan untuk pemenang program ini bisa berupa pengumuman pemenang di setiap komputer di Unilever, mendapatkan bonus satu kali gaji, liburan ke luar negeri, kenaikan karier, maupun bentuk penghargaan lainnya.

Berbagai fasilitas untuk karyawan juga disediakan, seperti fitness center, nursery, dan tempat pertemuan santai. Unilever pun rutin menyelenggarakan acara Pekan Olah Raga dan Family Day. “Dunia Fantasi pernah kami booking selama setengah hari hanya untuk karyawan Unilever,” ujar Josef.

Dengan berbagai program itu, tak heran jika karyawan Unilever tergolong betah bekerja di perusahaan yang mampu membukukan laba bersih Rp877,9 miliar pada semester I 2006 lalu ini (naik 9% dibanding laba bersih semester I 2005 yang sebesar Rp805,3 miliar). Rata-rata turnover di Unilever hanya 1% per tahun. “Bahkan, untuk karyawan level bawah boleh dibilang nyaris tidak ada yang keluar,” tandas Josef. FADJAR ADRIANTO

------------ ---

Status : PMA

Sektor usaha : Consumer goods

Jumlah karyawan: 3.000 (Indonesia)

Peringkat 2005 : 3

------------ ---
Peringkat 3: PT Bank Central Asia Tbk.
Pamornya Kembali Bangkit

BCA melompat naik tujuh tingkat sebagai perusahaan idaman tempat bekerja.

Pada 8 Juli 1998, sewaktu BCA masih milik Keluarga Salim, pernah terjadi protes dari puluhan karyawan BCA di Magelang dan tujuh kantor cabang pembantu BCA di eks Karesidenan Kedu. Mereka menuntut persamaan gaji dan menghendaki penentuan jabatan karyawan BCA didasarkan pada pendidikan, kemampuan, pengalaman, dan masa kerja. Bukan berdasarkan pertimbangan lain yang tidak semestinya.

Mengapa protes itu bisa terjadi? Ada penjelasan yang mengatakan bahwa saat itu BCA masih terkesan menggunakan manajemen keluarga, walaupun merupakan bank swasta terbesar di Indonesia. Cerita selanjutnya adalah pamor BCA sebagai perusahaan bergengsi makin merosot seiring terjadinya krisis ekonomi 1997. Puncaknya, pada Mei 1998 BCA mengalami rush penarikan dana oleh para nasabahnya. BCA akhirnya harus masuk ke “klinik” BPPN untuk direkapitalisasi.

Namun, cerita suram BCA kemudian berubah. Program rekapitalisasi BCA berjalan sukses-walaupun Keluarga Salim kemudian tinggal memiliki 1,77% saham di BCA. Dari sisi aset, BCA adalah bank nasional terbesar kedua setelah Bank Mandiri. Total nilai aset BCA sebesar Rp150,74 triliun per Desember 2005.

Kinerja BCA juga terus membaik. Semester I 2006 BCA berhasil meraih laba bersih Rp2,04 triliun atau tertinggi dari seluruh bank di Indonesia. BCA mampu mengalahkan laba bersih BRI yang sebesar Rp2,008 triliun. Padahal, tahun lalu laba bersih BRI adalah yang tertinggi yakni sebesar Rp3,808 triliun, dan BCA berada di posisi kedua dengan Rp3,597 triliun.

Tak hanya itu. Di mata 1.000 karyawan yang menjadi responden survei Warta Ekonomi, BCA berhasil duduk di peringkat ke-3 sebagai perusahaan idaman tempat bekerja, setelah Astra dan Unilever. Ini melompat tujuh tingkat dari posisi ke-10 pada 2005. Dari total 5,6% responden yang memilih BCA, 34,85% di antaranya menyebutkan adanya jenjang karier yang jelas di BCA merupakan alasan mereka memilih BCA. Selain itu, 32,12% menyebut karena tingginya tingkat kesejahteraan jika bekerja di BCA.

Lena Setiawati, corporate secretary BCA, menjelaskan BCA memiliki program leadership management yang memberikan kesempatan kepada karyawannya untuk meningkatkan kemampuan dan mengembangkan karier profesionalnya, sehingga akan berdampak juga pada peningkatan kinerja mereka. Walau tak bersedia menyebutkan secara gamblang standar gaji untuk karyawan fresh graduate, manajer, dan direksi di BCA, Lena menegaskan BCA menggunakan benchmarking dari salary survey untuk menyesuaikan standar gaji karyawan. “Kami juga menerapkan reward dan punishment berdasarkan pencapaian kinerja karyawan,” ungkap Lena. HOUTMAND P. SARAGIH

------------ --

Status : PMDN

Sektor usaha : Bank

Jumlah karyawan: 21.033 (2004)

Peringkat 2005 : 10

------------ --
Peringkat 4: PT Pertamina
Sekali Masuk Tak Ingin Keluar

Tak pernah terlempar dari 10 besar. Pertamina menjanjikan kemapanan hidup.

Lima tahun lalu, Heri (35 tahun) meninggalkan perusahaan sekuritas untuk bekerja di Pertamina. Ayah dua anak itu tak pernah menyesali keputusannya. Ia justru merasa sangat beruntung. Bagaimana tidak, baru masuk saja gajinya lima kali lipat dari yang ia terima di perusahaan sebelumnya. Kini, dengan posisi supervisor, ia telah memiliki rumah dan mobil. “Walaupun hanya Xenia,” canda karyawan Pertamina Surabaya itu.

Lain lagi dengan Heni (27 tahun). Mantan karyawati di bank pelat merah itu merasa nyaman dengan pekerjaannya sekarang sebagai staf akuntansi di Pertamina. Meski baru setahun, ia mengaku tak akan mau berpaling ke “lain hati” lagi. Dengan gaji di atas Rp5 juta, biaya pengobatan gratis, plus fasilitas-fasilitas lain, wanita yang masih lajang itu merasa semua impiannya tentang perusahaan ideal telah terpenuhi.

Hasil survei Warta Ekonomi ikut mendukung pernyataan Heri dan Heni. Sebanyak 22,16% responden memang memilih Pertamina karena alasan gaji. Namun, alasan terbesar justru karena perusahaan negara ini dianggap mapan (33,74%). Sementara itu, faktor fasilitas hanya menempati urutan ke-3 (15,57%).

Sebenarnya perusahaan yang telah berganti logo ini turun peringkatnya dari posisi ke-2 tahun lalu ke posisi ke-4. Namun, dari lima tahun survei Warta Ekonomi, Pertamina merupakan satu dari tiga perusahaan yang tak pernah keluar dari 10 besar. Ini menunjukkan besarnya kepercayaan responden kepada perusahaan yang sekarang dikomandoi Arie H. Soemarno ini.

Melihat ke belakang, tahun 1957 merupakan tonggak kelahiran Pertamina. Awalnya Pertamina hanya memiliki wewenang sebatas mengawasi eksplorasi minyak oleh PMA. Kemudian wewenangnya meningkat, yakni mengatur proses distribusi minyak ke seluruh Indonesia. Kini bisnis minyak Pertamina telah menggurita dari hulu hingga ke hilir.

Di industri hulu, usahanya meliputi eksplorasi dan produksi minyak, gas, dan panas bumi. Eksplorasi minyak Pertamina terpusat di tujuh daerah, yaitu Nanggroe Aceh Darussalam - Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Papua. Sementara eksplorasi panas bumi berada di tiga area, yaitu Sibayak di Sumatera Utara, Kamojang di Jawa Barat, dan Lahendong di Sulawesi Utara. Usaha hilir Pertamina meliputi pengolahan, pemasaran, perniagaan, pengapalan, dan distribusi minyak.

Pertamina juga memiliki sejumlah anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang usaha. Beberapa di antaranya, PT Elnusa (minyak dan gas bumi), PT Patra Jasa (perhotelan dan properti), PT Pelita Air Service (jasa transportasi udara), dan PT Tugu Pratama Indonesia (asuransi). PRAYOGO P. HARTO

------------ ----

Status : BUMN

Sektor usaha : Pertambangan minyak

Jumlah karyawan : 26 ribu

Peringkat 2005 : 2

------------ ----
Peringkat 5: PT Bank Mandiri Tbk.
Yang Penting Bergengsi

Bisa bekerja di bank sebesar Bank Mandiri merupakan kebanggaan tersendiri. Apalagi karyawan diberi peluang dan insentif mengembangkan diri di sana.

Banyak orang bercita-cita untuk bekerja di perusahaan BUMN. Persoalannya sederhana, mereka percaya apabila bekerja di BUMN hidup mereka akan lebih terjamin. Soal kesejahteraan, juga jelas tidak perlu diragukan lagi. Selain itu, ada kebanggaan tersendiri (prestige) bisa bekerja di BUMN.

Salah satu BUMN yang menjadi idaman sebagai tempat bekerja adalah Bank Mandiri. Hasil survei Warta Ekonomi terhadap 1.000 karyawan se-Jabotabek menunjukkan 3,2% responden memilih Bank Mandiri sebagai perusahaan idaman atau duduk di peringkat ke-5. Ini naik tiga tingkat dari peringkat ke-8 tahun lalu.

Sebanyak 31,63% dari responden yang memilih Bank Mandiri itu beralasan Bank Mandiri adalah perusahaan besar. Tentu saja ini tak bisa disangkal. Bank Mandiri adalah pemilik aset terbesar di industri perbankan nasional, yakni Rp263,38 triliun. Meskipun bank pelat merah ini masih berkutat dengan persoalan kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) yang masih cukup tinggi, sebesar 24,9% pada semester I 2006.

Bank Mandiri juga dianggap bisa memberikan kesejahteraan bagi para karyawannya. Ada 27,11% dari responden yang memilih Bank Mandiri menyatakan alasan tersebut.

I Nengah Rentaya, senior vice-president human capital group Bank Mandiri, menjelaskan tingkat kesejahteraan karyawan Bank Mandiri sudah sesuai dengan standar industri. “Perusahaan memberikan kompensasi dan benefit yang baik kepada karyawan, mulai dari level fresh graduate hingga level manajerial, sesuai dengan pasar,” ujarnya.

Akan tetapi, jika ingin dibayar lebih, harus ada prestasi. Bank Mandiri berprinsip pay-for-performance atau kasarnya dibayar sesuai prestasi. Sistem kompensasi dan benefit dapat disesuaikan bagi karyawan yang berkinerja di atas rata-rata dan berpotensi tinggi. Hal tersebut dilakukan guna menjaga iklim kompetisi karyawan serta mendorong motivasi kerja, loyalitas, dan komitmen karyawan.

Selain itu, 25,95% dari responden yang memilih Bank Mandiri melihat ada jenjang karier yang jelas jika bekerja di Bank Mandiri. Hal tersebut diamini oleh Rentaya. Melalui sistem talent management dan leadership development, Bank Mandiri memberi peluang bagi setiap karyawannya untuk mengembangkan diri. “Sistem ini terfokus pada pengembangan kompetensi,” tutur Rentaya. Harapannya, tentu saja terjadi peningkatan produktivitas. HOUTMAND P. SARAGIH

-----------

Status : BUMN

Sektor usaha : Bank

Jumlah karyawan: 21.192

Peringkat 2005 : 8

-----------
Peringkat 6: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom)
Gajinya Menggiurkan

Gaji besar, perusahaan besar, dan jenjang karier jelas adalah tiga alasan utama BUMN telekomunikasi ini menjadi incaran para karyawan.

Gaji direksi Telkom mencapai Rp108 juta per bulan! Angka ini jelas menggiurkan. Tak salah anggapan banyak orang bahwa gaji di BUMN telekomunikasi ini pasti besar. Hal itu pula yang membuat perusahaan yang berdiri sejak 1882 ini menjadi idaman para karyawan sebagai tempat bekerja.

Sejak tahun 2001 Telkom selalu masuk dalam daftar peringkat atas perusahaan idaman karyawan dalam riset Warta Ekonomi. Demikian juga tahun ini. Hasil riset Warta Ekonomi pada 2006 menunjukkan 3% dari 1.000 responden mengidamkan bekerja di Telkom. Dari angka tersebut, 48,44% menyebutkan alasan karena penghasilan di Telkom tinggi, 24,54% karena Telkom merupakan perusahaan besar, dan 13,84% karena jenjang karier di perusahaan pelat merah ini jelas.

Nanang Harjendra, asisten manajer analis bisnis PT Telkom Tbk., menuturkan penghasilan yang ia terima memang lebih besar dibandingkan di perusahaan lain yang sejenis. “Tidak terlalu tinggi, tetapi memang lebih tinggi sedikit,” ujar pria yang telah berkarier selama 10 tahun di Telkom itu. Dari sisi kesejahteraan pun, menurut dia, Telkom lebih unggul. “Sesakit dan separah apa pun kondisi kesehatan kita, tetap ditanggung seluruhnya oleh perusahaan. Berbeda dengan di tempat lain yang ada limitnya.”

Mengenai jenjang karier, pria berusia 34 tahun itu mengungkapkan bahwa di Telkom juga sangat menjanjikan. Ia mencontohkan salah satu rekan seangkatannya yang dalam 10 tahun telah berhasil menjadi vice-president.

Secara performa, perusahaan yang sahamnya terdaftar di New York Stock Exchange, London Stock Exchange, dan Tokyo Stock Exchange ini memang menghasilkan keuntungan yang besar. Pada semester I 2006, Telkom berhasil membukukan laba bersih Rp5,8 triliun atau naik 53% dibanding laba bersih pada periode yang sama tahun 2005. Telkom pun mematok target tinggi pada tahun 2010, yaitu memperoleh kapitalisasi pasar senilai US$30 miliar.

Tahun ini Telkom juga telah meraih beberapa prestasi bergengsi, baik di tingkat nasional maupun global. Salah satunya adalah keberhasilan Telkom duduk di peringkat ke-12 dalam deretan perusahaan teknologi informasi (TI) terbaik di dunia versi majalah BusinessWeek. Pemeringkatan itu berdasarkan kinerja perusahaan-perusaha an TI di dunia sesuai laporan keuangannya. Telkom berhasil mengungguli perusahaan TI ternama di dunia seperti Google, Accenture, dan juga Dell. EVI RATNASARI

------------ ---

Status : BUMN

Sektor usaha : Telekomunikasi

Jumlah karyawan : 32 ribu

Peringkat 2005 : 4

------------ ---
Peringkat 7: PT Chevron Pacific Indonesia
Diuntungkan Kenaikan Harga Minyak

Chevron masih setia menempel Pertamina. Gaji dan citra perusahaan besar jadi andalannya.

Dibanding tahun lalu, memang posisi perusahaan yang dulu bernama PT Caltex Pacific Indonesia ini turun dua peringkat. Namun, Chevron menjadi satu-satunya perusahaan minyak yang tetap setia bersaing dengan Pertamina.

Tak ada perubahan alasan responden memilih perusahaan minyak asal San Ramon, California, Amerika Serikat, ini. Sebanyak 33,12% responden masih memilihnya karena iming-iming gaji yang menggiurkan. Selain itu, citra sebagai perusahaan besar (32,47%) dan karier (11,69%) tetap menjadi alasan responden terpikat pada perusahaan yang baru saja mengakuisisi Unocal ini.

Alasan responden tak keliru. Menurut sumber Warta Ekonomi, gaji di Chevron tergolong yang tertinggi dibandingkan perusahaan sejenis. Bagi mereka yang baru lulus kuliah tanpa pengalaman, Chevron menawarkan gaji Rp7-11 juta. Karyawan juga dimanja dengan fasilitas tempat tinggal dan mobil. Keuntungan lain, bonus berdasarkan kinerja karyawan dan keuntungan perusahaan, gratis biaya pengobatan, dan uang pensiun. Hanya saja, karyawan harus siap tinggal di daerah terpencil yang jauh dari gemerlapnya kota.

Di samping itu, mergernya dengan Texaco (2001) dan kiprahnya mengakuisisi Unocal (2005) menjadikan Chevron salah satu perusahaan minyak terbesar di dunia. Pada 2005 saja produksi minyak Chevron mencapai 2,5 juta barel per hari.

Di Indonesia, Chevron awalnya bernama PT Caltex Pacific Indonesia. Akhir 2005, perusahaan minyak tersebut resmi berganti nama menjadi PT Chevron Pacific Indonesia. Perusahaan yang telah 80 tahun beroperasi di Indonesia ini sempat memproduksi 1 juta barel minyak per hari. Kini, dari operasinya di Provinsi Riau melalui empat wilayah inti: Rumbai, Minas, Duri, dan Dumai, produksi minyak Chevron 450 ribu barel per hari.

Kenaikan harga minyak juga ikut mendongkrak citra Chevron sebagai perusahaan idaman. Saat ini harga minyak stabil di kisaran US$60-70 per barel. Namun, harga diperkirakan akan menembus US$100 per barel dalam 2-3 tahun ke depan. Sementara biaya produksi minyak mentah hanya US$8 per barel. Bisa dibayangkan keuntungan Chevron Indonesia yang memproduksi minyak mentah sebanyak 450 ribu barel per hari. Artinya, besar kemungkinan gaji maupun bonus karyawan meningkat signifikan.

Sementara itu, bagi karyawan yang mendambakan karier go international, bekerja di Chevron juga sangat menjanjikan. Perusahaan yang berdiri pada 1879 ini memiliki perwakilan di 180 negara di empat benua: Afrika, Asia, Amerika, dan Eropa. PRAYOGO P. HARTO

------------ ------

Status : PMA

Sektor usaha : Pertambangan minyak

Jumlah karyawan : 53 ribu (seluruh dunia)

Peringkat 2005 : 5

------------ ------
Peringkat 8: PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel)
Perusahaan Untung, Karyawan pun Untung

Seiring perolehan keuntungan dan pertumbuhan Telkomsel, karyawannya juga memperoleh apresiasi. Penghasilan mereka lebih tinggi dibanding perusahaan lain.

Awalnya Nirwan Lesmana tak banyak tahu mengenai Telkomsel ketika mulai bekerja di perusahaan ini pada 1997. Maklum, saat itu industri telekomunikasi memang belum booming. Telkomsel sendiri baru mulai beroperasi pada 1995. Kini, pria berusia 36 tahun itu tak menyangka jika Telkomsel bisa besar dan menjadi operator selular nomor satu di Indonesia.

Seiring dengan berkembangnya Telkomsel, karier alumnus Universitas Padjadjaran itu juga melaju. Dari hanya sebagai staf biasa, dalam waktu sembilan tahun Nirwan berhasil mencapai posisi general manager marketing. Ia juga emoh pindah ke “lain hati”, meskipun ada beberapa perusahaan sejenis yang menawarkan posisi lebih tinggi kepadanya.

Mengapa pria asli Bandung itu betah di Telkomsel? Pertama, menurut dia, Telkomsel masih akan tumbuh, sehingga tantangan dan jenjang karier di perusahaan ini masih menjanjikan. Kedua, ada apresiasi terhadap karyawan seiring perolehan keuntungan dan pertumbuhan perusahaan. Di Telkomsel selalu ada evaluasi per kuartal. Jika perusahaan mengalami pertumbuhan, maka karyawan akan mendapatkan bonus sesuai prestasi dan unit bisnisnya. “Istilahnya, perusahaan untung, karyawan pun untung,” ujarnya.

Alasan itu jugalah yang menobatkan Telkomsel menjadi salah satu dari 10 perusahaan idaman karyawan tahun 2006. Berdasarkan riset Warta Ekonomi terhadap 1.000 orang karyawan, Telkomsel meraih 2,3% suara responden. Dari angka tersebut, 40,17% responden beralasan karena penghasilan di Telkomsel tinggi, 26,49% karena Telkomsel adalah perusahaan besar, dan 11,11% menyebut jenjang karier di Telkomsel menjanjikan.

Menurut Erik Meijer, vice-president marketing dan CRM Telkomsel, ada beberapa daya tarik Telkomsel sebagai tempat bekerja. Pertama, perusahaan ini banyak meraih prestasi. Tahun ini saja Telkomsel berhasil mengantongi tujuh penghargaan. “Itu semua membuat Telkomsel banyak dikenal orang,” ujarnya.

Kedua, kinerja perusahaan ini cukup fantastis. Jumlah pelanggannya terus meningkat. Semester I 2006, jumlah pelanggannya naik 6,5 juta dari posisi akhir 2005 yang 24 juta. Pendapatannya selama semester I 2006 juga meningkat 47% dibanding periode yang sama tahun lalu, dari Rp6,408 triliun naik menjadi Rp9,442 trili¬un.

“Setiap sukses yang diraih dibagi juga dengan karyawan sebagai bentuk apresiasi perusahaan,” papar Erik. Maka, penghasilan karyawan Telkomsel bisa lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata di industrinya. “Bahkan, juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan di industri lain,” cetus Erik. EVI RATNASARI

------------ --

Status : PMDN

Sektor usaha : Telekomunikasi

Jumlah karyawan: 3.391

Peringkat 2005 : 9

------------ --
Peringkat 9: Citibank Indonesia
Anut Prinsip Meritocracy

Kebesaran Citibank membuat banyak karyawan menginginkan bekerja di sana. Penghargaan dan pelatihan karyawan pun rutin diberikan.

Sebagai salah satu bank terbesar di dunia, tak salah jika Citibank, NA termasuk perusahaan yang diidamkan sebagai tempat bekerja oleh sebagian besar pekerja di seluruh dunia, juga di Indonesia. Hasil survei Warta Ekonomi mengungkapkan Citibank berada di peringkat ke-9 sebagai perusahaan idaman tempat bekerja.

Alasan sebagian besar responden memilih Citibank adalah karena Citibank merupakan perusahaan besar (24,7%). Sisanya, responden beralasan Citibank memberikan pendapatan lebih besar kepada karyawannya (21,24%), menaikkan gengsi dan perusahaannya bonafide (17,7%).

Citibank, yang berdiri sejak tahun 1812, memang termasuk bank terbesar di dunia. Bank yang berbasis di AS ini beroperasi di lebih dari 50 negara di dunia. Lebih dari setengah dari 1.400 kantornya berada di AS.

Ishak Kurniawan, direktur HRD Citibank, NA, dapat menerima alasan Citibank adalah perusahaan besar sehingga pantas menjadi perusahaan idaman. Namun, ia tidak sependapat dengan alasan yang menyebutkan penghasilan di Citibank lebih besar. “Sebab, kami memberikan gaji sesuai dengan pasar industri perbankan nasional. Jadi, juga tidak tinggi-tinggi amat,” ujarnya.

Menurut Ishak, Citibank menganut prinsip dasar meritocracy, yaitu penghargaan hanya diberikan bagi mereka yang berprestasi. Penghargaan itu tidak melulu berupa uang, tetapi lebih berupa pengakuan. Misalnya, pengumuman lewat e-mail dan pemberian vocer makan di restoran. “Hal-hal kecil, tetapi yang membuat orang merasa dihargai,” ujar Ishak.

Pada sisi lain, Ishak mengungkapkan Citibank juga selalu mengadakan pelatihan bagi semua karyawannya. Pelatihan tersebut berupa fasilitas training dengan mendatangkan rekan senior Citibank dari luar negeri atau mengirim karyawan ke luar negeri untuk on the job training. “Jadi, karyawan setiap hari tertantang untuk belajar hal-hal baru,” katanya. Selain itu, ada juga program beasiswa sekolah S2 atau S3 di Universitas Prasetya Mulya Business School.

Dengan pelatihan itu, ujar Ishak, manajemen Citibank tak gentar apabila ada karyawannya yang mengundurkan diri. Sebab, Citibank sudah mempersiapkan kader-kader yang siap mengisi posisi-posisi kosong sehingga operasional bank tetap berjalan normal. “Manajemen kami sudah terbiasa dengan pengunduran diri yang terjadi di hampir semua level,” ungkapnya. IMAN HENDARTO

------------ --------- -

Status : PMA

Sektor usaha : Bank

Jumlah karyawan : 270.000 (global) dan 5.000 ( Indonesia)

Peringkat 2005 : 14

------------ --------- -
Peringkat 10: PT IBM Indonesia
Tak Hanya Berupa Gaji

Di IBM, karyawan banyak memperoleh fasilitas pengembangan diri. Itu penting untuk memelihara komitmen mereka.

Dengan memiliki lebih dari 330.000 pegawai di lebih dari 170 negara, International Business Machines Corporation (IBM) mengu¬kuhkan diri sebagai salah satu perusahaan teknologi informasi terbesar di dunia. Resmi berdiri pada 15 Juni 1911, IBM memiliki pendapatan US$96 miliar (2004). Perusahaan yang berkantor pusat di Armonk, New York , AS, ini memproduksi dan menjual perangkat keras komputer, perangkat lunak, dan jasa.

Oleh karena kebesarannya itu pula IBM masuk dalam 10 besar perusahaan yang paling diidamkan karyawan sebagai tempat bekerja dalam survei Warta Ekonomi terhadap 1.000 responden. Sebanyak 16,39% responden yang memilih IBM beralasan memilih IBM karena nama besarnya. Selain itu, 12% responden yang memilih IBM menganggap berkarier di IBM sangat menjanjikan bagi masa depan mereka, terutama kesempatan untuk bekerja di luar negeri. Namun, alasan terbanyak adalah karena penghasilan di IBM lebih besar (27,59%).

Akan tetapi, Audrey Wardana, country manager human resources PT IBM Indonesia, menuturkan faktor penghasilan bukanlah hal yang ditonjolkan IBM dalam memelihara komitmen karyawan. “Menurut data survei pihak ketiga, gaji yang kami berikan sangat kompetitif dibanding perusahaan sejenis lainnya,” ungkapnya.

Dalam memelihara komitmen karyawannya, IBM lebih memilih memfasilitasi mereka agar berkembang. Di antaranya melalui pemberian program Professional Development yang merupakan fasilitas intranet yang dapat dipakai setiap waktu oleh seluruh karyawan, seperti e-Learning Program, Global Campus, Updated Professional/ Technical Training, dan Management Development.

IBM juga memberikan program Working at Home yang memfasilitasi setiap karyawan apabila ingin bekerja dari rumahnya dengan penyediaan perangkat dan infrastruktur teknologi informasi pendukungnya. Ada juga pemberian program Compressed Working Day untuk karyawan yang ingin jam kerjanya lebih sedikit, misalnya 20 jam per minggu, karena sedang mengikuti pendidikan S2/S3 atau sedang mengalami masalah keluarga. “IBM menyadari bahwa karyawan harus memiliki work life balance,” papar Audrey.

Bagi IBM, penghargaan (reward) untuk karyawan yang berprestasi juga tidak selalu harus berupa uang. “Terkadang mereka juga butuh pengakuan,” ujar Audrey. Di antaranya, IBM selalu mengumumkan karyawan yang berprestasi, seperti berhasil dalam sebuah proyek, melalui pengeras suara yang terdengar ke seluruh kantor. IMAN HENDARTO

------------ ---

Status : PMA

Sektor usaha : Teknologi informasi

Jumlah karyawan : 330.000 (dunia)

Peringkat 2005 : 15

------------ --- 
Sumber: http://hengelbert.multiply.com
Read more!
lintasberita
 

Lorem ipsum

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Donec libero. Suspendisse bibendum. Cras id urna. Morbi tincidunt, orci ac convallis aliquam, lectus turpis varius lorem, eu posuere nunc justo tempus leo. Donec mattis, purus nec placerat bibendum, dui pede condimentum odio, ac blandit ante orci ut diam.